Sabtu, 27 Februari 2016
di
00.15.00
|
Sebelum ditaklukkan oleh Pemerintah
Belanda pada tahun 1904 wilayah Kabupaten Donggala adalah wilayah Pemerintah
raja-raja yang berdiri sendiri-sendiri yaitu :
Belanda pada tahun 1904 wilayah Kabupaten Donggala adalah wilayah Pemerintah
raja-raja yang berdiri sendiri-sendiri yaitu :
- Kerajaan Palu
- Kerajaan Sigi Dolo
- Kerajaan Kulawi
- Kerajaan Biromaru
- Kerajaan Banawa
- Kerajaan Tawaili
- Kerajaan Parigi
- Kerajaan Moutong
Dalam perkembangan selanjutnya
daerah ini yang merupakan bagian dari wilayah Sulawesi Tengah dijadikan
afdeling Donggala yang meliputi :
daerah ini yang merupakan bagian dari wilayah Sulawesi Tengah dijadikan
afdeling Donggala yang meliputi :
A. Onder afdeling Palu terdiri dari ;
- landschap Kulawi di Kulawi
- landschap Sigi Dolo di Biromaru
- landschap Palu di Palu
B. Onder afdeling Parigi terdiri dari :
- landschap Parigi di Parigi
- landschap Moutong di Moutong
C. Onder afdeling Donggala terdiri dari :
- landschap Banawa di Donggala
- landschap Tawaili di Tawaili
D. Onder afdeling Toli-toli
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1952, terhitung mulai
tanggal 12 Agustus 1952, daerah Sulawesi Tengah terbagi menjadi 2 kabupaten
yaitu :
Kabupaten Donggala, wilayahnya meliputi bekas onder afdeling Palu, Donggala,
Parigi dan Toli-toli
Kabupaten Poso, wilayahnya meliputi bekas onder afdeling Poso, Bungku/Mori dan
Luwuk
Tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai tahun lahirnya Kabupaten Donggala yang
diperingati setiap tahun, dengan PP No. 33 tahun 1952, juga disertai dengan
pembentukan lembaga pemerintahan daerah serta badan-badan perlengkapan lainnya
yaitu :
Pembentukan DPRDS yang didasarkan undang undang NIT no. 44 tahun 1950
Pembentukan dinas-dinas yang terdiri dari :
Pertanian
Kehutanan
Perikanan Darat
Kehewanan
Pengajaran
Pekerjaan umum
Kesenian
Selanjutnya berdasarkan UU no. 29 tahun 1953 tentang pembentukan daerah tkt. II
di Sulawesi Tengah, sekaligus merupakan pemekaran pertama dimana daerah
Kabupaten Donggala dibagi menjadi dua kabupaten daerah tkt. II yaitu :
Kabupaten Daerah tkt. II Donggala
Kabupaten Daerah tkt. II Toli-toli
Pada tahun 2002 kembali terjadi pemekaran di Kabupaten Donggala, sesuai UU no.
10 thn 2002 tentang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong, dengan memboyong 6
dari 18 kecamatan di Kabupaten Donggala saat itu.
Dalam perkembangan selanjutnya terjadi pula pemekaran kecamatan di Kabupaten
Donggala, dari 12 kecamatan sepeninggal Kabupaten Parigi Moutong, menjadi 21
kecamatan sampai saat itu (2002).
Berikut nama-nama pejabat Bupati Donggala sejak tahun 1952 sampai tahun 2013 ;
1. Intje Naim Dg. Mamangun (1952-1954)
2. R.M Pusadan (1954-1958)
3. Bidin (1958-1960)
4. DM. Lamakarate (1960-1964)
5. HR. Tikoalu (1964-1966)
6. H. Abdul Aziz Lamadjido SH (1966-1979)
7. Drs. Galib Lasahido (careteker-1979)
8. Dr. Yan Moch. Kaleb (1979-1984)
9. Saleh Sandagang, SH (careteker-1984)
10. Drs. H. Ramli Noor (1984-1989)
11. H. Bandjela Paliudju (1989-1994)
12. Drs. H. Sahbuddin Labadjo (1994-1999)
13. H.N Nabi Bidja S.Sos (1999-2004)
14. H. Adam Ardjad Lamarauna (2004-2006)
15. Drs. H. Habir Ponulele MM (2006-sekarang)
tanggal 12 Agustus 1952, daerah Sulawesi Tengah terbagi menjadi 2 kabupaten
yaitu :
Kabupaten Donggala, wilayahnya meliputi bekas onder afdeling Palu, Donggala,
Parigi dan Toli-toli
Kabupaten Poso, wilayahnya meliputi bekas onder afdeling Poso, Bungku/Mori dan
Luwuk
Tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai tahun lahirnya Kabupaten Donggala yang
diperingati setiap tahun, dengan PP No. 33 tahun 1952, juga disertai dengan
pembentukan lembaga pemerintahan daerah serta badan-badan perlengkapan lainnya
yaitu :
Pembentukan DPRDS yang didasarkan undang undang NIT no. 44 tahun 1950
Pembentukan dinas-dinas yang terdiri dari :
Pertanian
Kehutanan
Perikanan Darat
Kehewanan
Pengajaran
Pekerjaan umum
Kesenian
Selanjutnya berdasarkan UU no. 29 tahun 1953 tentang pembentukan daerah tkt. II
di Sulawesi Tengah, sekaligus merupakan pemekaran pertama dimana daerah
Kabupaten Donggala dibagi menjadi dua kabupaten daerah tkt. II yaitu :
Kabupaten Daerah tkt. II Donggala
Kabupaten Daerah tkt. II Toli-toli
Sejak berdirinya Kabupaten Donggala, setidaknya sampai dengan tahun 1999,
Kabupaten Donggala menjadikan Kota Palu sebagai ibukota kabupaten yang nota
bene juga adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Bahkan sejak tahun 1978
ketika Palu dikukuhkan menjadi kota administratif (cikal bakal kota
madya/pemekaran kedua) maka Kota Palu saat itu harus menyandang 3 fungsi yaitu
Sebagai Kota Administratif Palu
Sebagai ibu kota Kabupaten Donggala, dan
Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 71 tahun 1999, ibukota Kabupaten Donggala
resmi dipindahkan dari Kota Palu, dikembalikan ke Kota Donggala sendiri yang
berjarak 34 km dari Kota Palu.
Kabupaten Donggala menjadikan Kota Palu sebagai ibukota kabupaten yang nota
bene juga adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Bahkan sejak tahun 1978
ketika Palu dikukuhkan menjadi kota administratif (cikal bakal kota
madya/pemekaran kedua) maka Kota Palu saat itu harus menyandang 3 fungsi yaitu
Sebagai Kota Administratif Palu
Sebagai ibu kota Kabupaten Donggala, dan
Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 71 tahun 1999, ibukota Kabupaten Donggala
resmi dipindahkan dari Kota Palu, dikembalikan ke Kota Donggala sendiri yang
berjarak 34 km dari Kota Palu.
Pada tahun 2002 kembali terjadi pemekaran di Kabupaten Donggala, sesuai UU no.
10 thn 2002 tentang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong, dengan memboyong 6
dari 18 kecamatan di Kabupaten Donggala saat itu.
Dalam perkembangan selanjutnya terjadi pula pemekaran kecamatan di Kabupaten
Donggala, dari 12 kecamatan sepeninggal Kabupaten Parigi Moutong, menjadi 21
kecamatan sampai saat itu (2002).
Berikut nama-nama pejabat Bupati Donggala sejak tahun 1952 sampai tahun 2013 ;
1. Intje Naim Dg. Mamangun (1952-1954)
2. R.M Pusadan (1954-1958)
3. Bidin (1958-1960)
4. DM. Lamakarate (1960-1964)
5. HR. Tikoalu (1964-1966)
6. H. Abdul Aziz Lamadjido SH (1966-1979)
7. Drs. Galib Lasahido (careteker-1979)
8. Dr. Yan Moch. Kaleb (1979-1984)
9. Saleh Sandagang, SH (careteker-1984)
10. Drs. H. Ramli Noor (1984-1989)
11. H. Bandjela Paliudju (1989-1994)
12. Drs. H. Sahbuddin Labadjo (1994-1999)
13. H.N Nabi Bidja S.Sos (1999-2004)
14. H. Adam Ardjad Lamarauna (2004-2006)
15. Drs. H. Habir Ponulele MM (2006-sekarang)
Diposting oleh
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar